Jumat, 24 Januari 2020

9 Nasihat Bob Sadino Biar Bisnis Modal Kecil Untung Besar


Walau kelihatannya mustahil, mendirikan bisnis modal kecil untung besar bukan angan-angan lho. Hal itu bisa terwujud jika kamu berguru dengan Bob Sadino.

Semua tentu tahu dong, almarhum Bob Sadino emang selalu jadi panutan siapa aja dalam berbisnis. Emang sih, apa yang dikatakan om Bob dalam kata mutiaranya kadang nyelekit. Tapi jangan salah, itu adalah pelajaran berharga dari seorang legenda bisnis.

Pria yang nama aslinya adalah Bambang Mustari Sadino ini merupakan contoh nyata seseorang yang keluar dari zona nyaman dan memulai bisnis dari nol.

Dalam wawancaranya dengan Bintang.com, Bob Sadino memberikan nasihat bagi yang pengin punya bisnis modal kecil untung besar.

Pengin tahu apa aja nasihat beliau? Yuk baca ulasannya di bawah ini.

1. Pilih bisnis yang kamu kuasai

Pengin punya bisnis modal kecil untung besar? Jangan pernah niru orang lain, pilih aja bisnis di sektor usaha yang kamu kuasai.

Dengan melakukan hal ini, kamu bakal menghemat waktu. Setuju gak?

Ketika bidang usaha itu udah kamu pahami, artinya kamu gak bakal repot-repot lagi dalam melakukan riset. Kamu udah tahu produknya seperti apa, keunggulan dan kekurangannya gimana, dan siapa yang jadi pasarnya.

Tanpa butuh waktu lama, kamu pasti bisa mengeksekusi bisnis ini. Dan kamu juga bisa lebih mudah dalam melakukan analisa laba rugi buat masa depan.

2. Beritahu bisnismu ke teman-teman

Langkah kedua adalah bikin bisnismu beken di kalangan teman-teman.

Kenapa teman-teman dulu? Soalnya kalau teman-temanmu tahu kamu punya usaha, maka ada dua kemungkinan yang bakal terjadi: pertama adalah dia bisa jadi calon pelangganmu, dan yang kedua dia bisa jadi mitra bisnismu.

Buat yang kedua, kamu tentu paham dong dengan pentingnya memperluas jaringan bisnis alias networking. Jika emang teman-temanmu bisa membantu mengembangkan usaha, tentu kamu yang untung bukan?

3. Jangan gunakan pihak ketiga buat promosi

Nasihat ketiga ini erat kaitannya sama aktivitas marketing. Pokoknya jangan sampai terjebak menggunakan jasa dari pihak ketiga buat melancarkan strategi promosi.

Apa maksudnya pihak ketiga? Pihak ketiga bisa dikatakan sebagai agency atau konsultan.

Ketika kamu memutuskan buat menggunakan jasa mereka, otomatis bakal ada biaya yang kamu keluaran bukan? Semurah-murahnya jasa mereka, tentu lebih murah lagi kalau kamu sendiri yang merancang strategi promosinya.

Itu dia sebabnya mengapa om Bob memberi nasihat biar kamu memperdalam ilmu komunikasi pemasaran. Kalau bisa melancarkan strategi komunikasi yang baik, maka kamu gak perlu keluar duit lagi buat sewa pihak ketiga.

4. Buatlah prioritas

Nasihat keempat erat kaitannya dengan hal-hal seputar arus kas usahamu. Semua bisnis yang berjalan tentu ada modalnya, ada yang modal duit ada juga yang cuma modal tenaga.

Tapi khusus buat bisnis yang modalnya duit, arus kas hukumnya wajib dijaga. Itu dia sebabnya kamu harus bikin prioritas terhadap proyek-proyek apa yang bakal kamu lakukan dalam waktu dekat dan berapa anggaran biayanya.

Ketika kamu gak bikin prioritas, maka kondisi keuangan makin berantakan. Misalnya, karena gak pernah menganggarkan biaya, aktivitas promosi mungkin jadi gak terkontrol. Semua kegiatan disponsorin, buka booth di sana-sini, pokoknya atas nama “promosi” biar produkmu terkenal.

Lama-kelamaan, segala dana yang dialokasikan buat promosi gak pernah menghasilkan returns yang signifikan. Dan sebagai pemilik bisnis, kamu malah merugi.

5. Jangan buru-buru minjam duit ke bank

Buat mendirikan bisnis modal kecil untung besar, kamu gak perlu buru-buru minjam dana ke bank. Nanti aja, toh bisnis kamu itu bukan bisnis modal gede. Ya gak?

Bob Sadino menyarankan biar kamu mengajak saudara atau teman buat berinvestasi di bisnismu. Ketika bisnis itu udah menguntungkan, jangan lupa buat membaginya dengan mereka.

Dengan mekanisme ini, sama aja dengan memberikan mereka saham buat usahamu. Gak nutup kemungkinan, jika sewaktu-waktu bisnismu laris, maka mereka berani berinvestasi dengan dana yang lebih besar lagi.

6. Gunakan media sosial

Pebisnis zaman now tentu wajib punya media sosial dong. Karena hal ini bisa jadi senjata ampuh buat promosi.

Walau almarhum om Bob adalah pebisnis zaman old, dia tetap setuju dengan penggunaan medsos. Bob bilang kalau medsos emang praktis banget dalam membantu kegiatan promosi.

Tapi dalam penggunaannya, medsos juga gak boleh asal-asalan ya. Gak bisa tuh kamu asal tag, asal add, atau asal invite atas dasar promosi. Ujung-ujungnya, akun bisnismumu malah diblokir nanti.

7. Modal pas-pasan + usaha keras = memuaskan

Nasihat ketujuh ini sederhana banget tapi sulit diimplementasikan. Pokoknya, sebagai pengusaha dengan bisnis modal kecil, kamu harus tanamkan prinsip modal pas-pasan + kerja keras = memuaskan.

Artinya adalah, gak ada cara lain buat meraup keuntungan besar tanpa kerja keras. Bayangin deh, gimana bisa om Bob membangun sebuah raksasa bisnis saat dia mengalami musibah? Itu bisa terealisasi karena kerja keras.

Jadi seandainya kamu belum siap melakukan hal ini, mending kerja dulu aja deh. Siapkan mental. Kalau sudah oke, baru terjun 100 persen sebagai pengusaha.

8. Jangan bosan

Bisnis emang gak selamanya berjalan mulus dan untung terus. Bisnis ibarat roda yang berputar, kadang kamu ada di atas dan kadang ada kalanya kamu di bawah.

Gak usah menyerah ketika kamu diterjang masalah, apalagi sampai pindah ke usaha lain. Coba buat fokus dan cari terobosan buat menghadapi masalah itu.

Emang sih, ada kalanya kamu harus menjalankan bisnis baru yang emang sesuai dengan masanya. Tapi, itu semua dilakukan jika emang bisnis yang kamu jalani saat itu udah gak relevan.

Sebut aja seperti usaha rental DVD. Zaman sekarang bisnis kayak gitu mana laku bos, cari aja usaha lain.

9. Sabar

Apapun bisnisnya, kamu harus sabar dalam menjalaninya. Apalagi jika kamu pengin menciptakan bisnis modal kecil untung besar.

Membangun bisnis itu ibarat bangun rumah. Ketika pengin bikin rumah, kamu harus bikin fondasinya terlebih dulu biar bangunannya kokoh. Tanpa fondasi yang ada rumahmu bisa ambruk.

Sama halnya dengan bisnis, kan? Apakah bisnisnya Bob Sadino yang Kemchick itu langsung jadi sekejap mata? Tentu aja gak.

Siap membangun bisnis modal kecil untung besar?

“Bisnis itu cuma modal dengkul. Bahkan jika kamu gak punya dengkul, pinjam punya orang lain.”

Kalimat itu emang kedengarannya sesat, tapi itu yang keluar dari ucapan om Bob lho. Obrolan ini diutarakan olehnya ketika berbincang dengan seseorang.

Secara gak langsung, ucapan ini menandakan kalau bisnis dengan modal berapa aja pasti bisa nguntungin. Asal kamu siap dan serius dalam menjalankannya.

Nah sekarang kamu udah siap belum buat kerja keras demi mewujudkan bisnis modal kecil untung besar? Kalau emang kamu siap, selalu ingat sama sembilan nasihat ini ya.


Baca : Peluang Bisnis

Jumat, 17 Januari 2020

Belajar Digital Marketing Lengkap untuk Pemula


Sudah saatnya bagi setiap pemilik bisnis untuk menguasai digital marketing. Keharusan untuk menguasai digital marketing berlaku baik bagi perusahaan besar, usaha menengah, maupun usaha kecil. Semua bisnis membutuhkan digital marketing. Hal ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa mayoritas penduduk Indonesia sudah terhubung dengan internet dan bergantung kepada perangkat elektronik seperti laptop dan smartphone.

Apa Itu Digital Marketing?

Digital marketing adalah semua usaha marketing yang memanfaatkan alat elektronik atau internet. Semua strategi digital dan channel marketing yang digunakan untuk tetap terhubung dengan konsumen secara online merupakan definisi digital marketing. Dari website, social media marketing, iklan PPC, email marketing, hingga SEO termasuk dalam digital marketing. Perbedaan Digital Marketing dengan Marketing Tradisional

Pada dasarnya keduanya sama-sama bertujuan untuk memasarkan. Pemasaran bertujuan untuk memperkenalkan sebuah produk kepada masyarakat atau calon konsumen menggunakan berbagai macam strategi. Tujuan utamanya adalah untuk memikat calon konsumen agar menggunakan produk yang dipasarkan dan memaksimalkan funnel marketing bisnis Anda. Jadi tidak hanya fokus pada pengenalannya saja namun juga bagaimana memilih strategi yang tepat untuk menarik calon konsumen.

Agar lebih memahami perbedaan digital marketing dan pemasaran yang biasa, berikut beberapa perbedaan yang dibagi menjadi tiga kategori :

1. Target Pemasaran

Ada beberapa media pemasaran yang sudah kita kenal sejak lama. Kita biasa mendapatkan iklan dari televisi dan radio. Ketika dalam perjalanan kita terbiasa melihat baliho, papan reklame. Saat membaca surat kabar kita jumpai beberapa iklan. Beberapa contoh diatas merupakan pemasaran secara tradisional yang menargetkan orang-orang di area tertentu.

Berbeda dengan pemasaran tradisional, digital marketing memiliki target pemasaran yang sangat luas. Tidak hanya satu daerah saja, Anda dapat memiliki target pemasaran nasional bahkan internasional. Dengan memanfaatkan internet sebagai media pemasaran maka jangkauan yang didapat dari digital marketing lebih terbuka lebar. Siapapun yang menggunakan internet dapat menjadi target pemasaran Anda.

2. Waktu dan Biaya

Pemasaran secara tradisional banyak memakan waktu dan biaya. Mengapa demikian? Seperti yang Anda tahu proses yang digunakan untuk mengurus iklan sangat rumit, terkadang harus menunggu antrian atau waktu beriklan sudah digunakan oleh pengiklan lain. Dari segi biaya yang dikeluarkan cukup besar dan Anda harus mengeluarkan biaya tambahan untuk memproduksi iklan Anda.

Berbeda dengan pemasaran tradisional, melalui digital marketing proses pembuatan iklan lebih cepat. Anda dapat menentukan sendiri kapan waktu beriklan, berapa lama Anda beriklan tanpa menunggu antrian dan proses pembuatan iklan dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat. Anda juga dapat mengatur berapa budget iklan Anda dan menentukan sendiri jangkauan iklan Anda. Dengan digital marketing semua dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

3. Cara Komunikasi

Interaksi yang terjadi pada marketing secara tradisional hanya bersifat satu arah. Misalnya saja Anda beriklan pada salah satu saluran televisi nasional maka sesorang yang sedang melihat iklan Anda di televisi tidak dapat memberikan respon terhadap iklan Anda. Bagitu juga dengan media pemasaran seperti koran, radio, reklame dan media pemasaran tradisional lainnya.

Yang terjadi adalah Anda menawarkan produk kepada kepada banyak orang tanpa mengetahui apa reaksi dan tanggapan orang yang melihat iklan Anda. Apakah mereka tertarik? Apakah mereka senang? Apakah mereka menyukainya? Anda tidak akan pernah tahu.

Inilah mengapa digital marketing dikatan metode pemasaran yang efektif dan efisien. Anda dapat mengetahui respon orang-orang yang melihat iklan Anda. Jika hasilnya tidak memuaskan Anda dapat melihat apa kelemahan iklan Anda untuk diperbaiki dan dipasarkan ulang untuk memperoleh hasil yang memuaskan.

Mengapa Harus Menerapkan Digital Marketing?

Di awal sudah sedikit saya singgung bahwa mayoritas penduduk Indonesia sudah terhubung internet dan hal tersebut merupakan peluang yang tidak boleh dilewatkan oleh semua pemilik bisnis. Selain itu, ada beberapa alasan lain mengapa Anda harus memanfaatkan digital marketing. Berikut enam alasan utama mengapa digital marketing penting untuk bisnis Anda:

1. Menyediakan Kesempatan yang Sama untuk Semua Bisnis

Digital marketing memungkinkan semua skala bisnis untuk terjun ke dalamnya, baik itu perusahaan besar, usaha menengah, maupun usaha kecil. Bahkan digital marketing pun bisa diterapkan oleh pemilik bisnis yang baru memulai bisnisnya.

Semua skala bisnis bisa memanfaatkan digital marketing karena alat-alat yang diperlukan untuk digital marketing mudah diperoleh siapa saja. Cukup berbekal laptop dan koneksi internet, Anda bisa menerapkan digital marketing, dari content marketing sampai social media marketing.

2. Lebih Murah dan Lebih Efektif Dibanding Marketing Tradisional

Selain tidak membutuhkan alat-alat yang rumit, digital marketing juga relatif lebih murah dibandingkan dengan marketing tradisional. Berdasarkan survey Gartner’s Digital Marketing Spend Report, pelaku usaha kecil menengah yang menerapkan digital marketing bisa menghemat anggaran marketing hingga 40 persen.

Tidak hanya hemat, digital marketing juga menghasilkan performa lebih baik dibanding marketing tradisional. Survey dari Gartner juga menunjukkan 28 persen pelaku usaha kecil menengah berencana untuk memindahkan alokasi marketing tradisional ke digital marketing. Perpindahan tersebut menunjukkan digital marketing lebih efektif dibanding marketing tradisional.

3. Meningkatkan Revenue Secara Efektif

Dengan metode marketing yang lebih efektif, Anda juga bisa meningkatkan pendapatan lebih efektif. Berdasarkan laporan Google, pelaku bisnis yang memanfaatkan digital marketing berhasil meningkatkan pendapatan 2.8 lebih besar dibanding bisnis yang hanya mengandalkan marketing tradisional.

4. Memungkinkan Anda Terhubung dengan Audiens Spesifik

Salah satu alasan terpenting mengapa harus segera beralih ke digital marketing adalah Anda bisa menargetkan audiens yang spesifik. Digital marketing mampu mengumpulkan berbagai data penting, dari lokasi, usia, minat, hingga gender untuk menentukan target yang paling sesuai untuk kampanye marketing Anda.

5. Lebih Efektif untuk Pengguna Perangkat Mobile

Berdasarkan riset Google, sebanyak 94 persen pengguna internet Indonesia mengakses internet melalui perangkat mobile. Mayoritas pengguna internet Indonesia mengakses internet melalui smartphone karena lebih mudah dan lebih cepat diakses. Dengan bantuan digital marketing, Anda dapat dengan mudah menjangkau konsumen melalui perangkat mobile, terutama media sosial.

6. Membangun Reputasi Brand

Reputasi bisnis di dunia maya sangat penting di era digital ini. Digital marketing membantu Anda membangun reputasi yang baik melalui website, media sosial, hingga SEO. Menurut riset Adweek, sebanyak 81 persen konsumen melakukan riset online terlebih dahulu sebelum melakukan pembelian. Hal ini berlaku baik untuk pembelian online maupun offline. Forbes melaporkan 82 persen konsumen melakukan riset online di toko fisik sesaat sebelum membeli barang di toko tersebut. Oleh karena itu, eksistensi Anda di dunia maya sangat penting dan Anda bisa mencapainya dengan digital marketing.

Strategi Digital Marketing

Semua pemilik bisnis mau tidak mau harus mengikuti perkembangan zaman, termasuk Anda. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan digital marketing. Strategi apa saja yang perlu Anda terapkan untuk digital marketing Anda? Berikut penjelasan lengkapnya:

1. SEO

Search Engine Optimization atau lebih sering disebut SEO adalah usaha untuk mengoptimasi website Anda agar lebih mudah ditemukan di hasil pencarian. Hasil pencarian di Google adalah sumber utama trafik bagi sebagian besar website. Website Anda bisa lebih mudah ditemukan di hasil pencarian Google dengan menerapkan teknik SEO.

Terdapat 2 teknik SEO : SEO On Page dan SEO Off Page.
Anda harus memahami juga bahwa membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan hasil dari SEO. Jadi Anda harus sabar dan telaten dalam menerapkan teknik SEO.

2. Content Marketing

Content marketing adalah teknik marketing yang melibatkan pembuatan dan distribusi konten yang relevan, penting, dan konsisten untuk menarik audiens dengan tujuan untuk mengonversi mereka menjadi konsumen.

Konten yang dibuat dan didistribusikan dalam content marketing bukan konten sembarangan. Terdapat dua elemen penting dalam content marketing. Pertama, konten harus memenuhi tiga syarat ini: penting, relevan, dan konsisten. Jadi, Anda tidak bisa sembarangan dalam membuat konten untuk content marketing. Konten harus memenuhi tiga syarat di atas. Anda harus membuat konten yang relevan dengan bisnis Anda. Misalnya, Anda mengelola bisnis fashion. Maka Anda perlu membuat konten yang berkaitan dengan fashion.

Relevan saja tidak cukup. Anda juga perlu mempertimbangkan apakah konten tersebut penting atau tidak untuk diketahui target audiens. Buatlah skala prioritas berisi topik-topik yang relevan untuk target audiens. Urutkan dari yang terpenting hingga topik yang kurang penting.

3. Social Media Marketing

Social media marketing adalah kegiatan mempromosikan produk atau layanan di platform media sosial menggunakan strategi tertentu. Definisinya memang cukup sederhana, yaitu mempromosikan produk atau layanan di media sosial. Akan tetapi, inti sebenarnya dari social media marketing terletak pada strateginya.

Anda tidak bisa hanya sekadar membuat akun bisnis Anda di media sosial lalu membuat konten tanpa strategi. Diperlukan riset untuk menentukan kanal media sosial mana yang paling cocok untuk bisnis Anda. Anda juga harus menetapkan tujuan dan metrik yang jelas untuk mengukur keberhasilan strategi social media marketing Anda.

4. Pay Per Click

PPC adalah kependekan dari Pay Per Click, salah satu model internet marketing di mana pemasang iklan hanya perlu membayar setiap iklan yang diklik oleh target audiens. Sistem periklanan ini jamak digunakan oleh para perusahaan besar seperti Google, Facebook, dan Instagram.

Pay per click adalah model iklan yang cocok diterapkan saat ini, mengingat mayoritas penduduk Indonesia sudah terhubung dengan internet. Selain itu, model iklan ini juga lebih efektif, lebih efisien, dan lebih ekonomis dibanding model iklan konvensional. Tersedia berbagai pilihan untuk membuat iklan PPC, dari Google Ads, Facebook Ads, hingga Instagram Ads.

5. Affiliate Marketing

Program afiliasi atau affiliate marketing bukan hal asing di dunia marketing. Sudah banyak perusahaan baik dari luar negeri maupun dalam negeri yang menyediakan program afiliasi. Amazon, eBay, dan Rakuten adalah beberapa perusahaan penyedia program afiliasi dari luar negeri. Perusahaan Indonesia pun juga banyak yang menyediakan program afiliasi. Dari Bukalapak, BliBli, Tokopedia, Matahari Mall, Tiket.com, hingga Niagahoster menyediakan program afiliasi dengan komisi bermacam-macam.

Dengan affiliate marketing Anda bisa mengajak pelanggan reguler untuk mengiklankan produk Anda ke teman-teman atau followernya di media sosial. Niagahoster pun menerapkan strategi marketing ini dan berhasil mengajak lebih dari 1400 orang untuk mempromosikan produk Niagahoster seperti promo hosting murah gratis domain, VPS Hosting, Cloud Hosting, dan Email Hosting. Anda pun bisa menerapkan affiliate marketing di bisnis yang Anda kelola.

6. Email Marketing

Email marketing adalah pengiriman pesan komersial seperti newsletter dan promosi melalui email. Gary Thuerk adalah orang pertama yang mengirimkan email marketing pada tahun 1978. Sejak saat itu, email dikenal sebagai salah satu alat marketing yang efektif. Pada tahun 2017, dari 205 milyar email yang terkirim setiap harinya, 120 milyar di antaranya adalah email bisnis yang di dalamnya termasuk email marketing.

Beberapa orang mungkin menganggap email marketing sebagai spam yang berpotensi mengganggu konsumen. Namun, fakta berkata sebaliknya, penggunaan email marketing terus meningkat setiap tahunnya.

Sebuah studi yang dilakukan oleh McKinsey and Company menunjukkan bahwa email marketing 40 kali lebih efektif untuk memperoleh konsumen dibandingkan Facebook dan Twitter. Efektivitas yang tinggi ini mungkin disebabkan perusahaan dapat menjangkau konsumen di area personal mereka, yaitu kotak masuk email.

Selain itu, 59 persen konsumen bersedia untuk menjadi berlangganan email marketing atau newsletter jika ada penawaran yang diberikan. Penawaran tersebut bisa berupa kupon atau diskon spesial. Menurut penelitian sebanyak 65 persen konsumen mendapatkan kupon diskon dari email marketing. Hal ini menunjukkan bahwa email marketing mendorong konsumen untuk berbelanja baik online maupun langsung ke toko.

7. Google Bisnisku

Google Bisnisku adalah fitur untuk pemilik bisnis yang berguna untuk mempermudah calon konsumen untuk mengetahui informasi lengkap bisnisnya. Dari nama bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon perusahaan, alamat email perusahaan, jam operasional, website perusahaan, foto kantor, hingga review pelanggan.

Dengan mendaftarkan bisnis Anda di Google Bisnisku, kantor, restoran, atau perusahaan Anda otomatis muncul di Google Maps. Pelanggan yang ingin datang ke tempat bisnis Anda akan mudah menuju lokasi dengan bantuan Google Maps.

Meskipun terlihat sepele, Google Bisnisku memiliki banyak manfaat. Dari bisnis muncul di Google Maps, review pelanggan, hingga media komunikasi bagi para pelanggan. Jadi pastikan bisnis Anda terdaftar di Google Bisnisku.

Kesimpulan
Digital marketing sudah terbukti meningkatkan efektivitas penjualan dan keuntungan bisnis offline maupun online. Selain itu, digital marketing juga bisa diterapkan baik bagi bisnis skala kecil maupun skala besar. Jadi tidak ada alasan lagi bagi pemilik bisnis untuk mengabaikan digital marketing. Tunggu apa lagi? Mulai kesuksesan bisnis online Anda dengan digital marketing sekarang juga!


Baca : Peluang Bisnis

Senin, 13 Januari 2020

Mengapa Orang Benci MLM?


Halo Apa kabar Sahabat Masclos ? Lancar Ya bisnisnya?

Kali ini saya ingin Share Mengapa Orang Benci MLM. Jadi teman-teman pebisnis MLM nanti bisa tahu cara Trik "Bagaimana Menghadapi Mereka Yang Benci MLM:"

OK Kita mulai yaa....

Jika anda berpikir untuk menjalankan sebuah bisnis, namun anda dibenturkan dengan masalah modal, waktu, dan keahlian, maka MLM adalah jawaban terbaik untuk anda.

Multi Level Marketing (MLM) atau Network Marketing merupakan sistem bisnis berjenjang bermodal kecil yang memungkinkan orang awam seperti kita meraih hasil luar biasa besar.

Kok bisa? Rahasianya terletak pada keajaiban “leverage” yang menjadi nyawa setiap bisnis MLM. Nanti saya jelaskan Lebih detail sebentar malam ya

Tapi masalahnya, membangun bisnis MLM ternyata tidak semudah membalik telapak tangan. BETUL kan?

Sebagian besar pelaku MLM akan dihantui dua momok menyeramkan, yaitu REKRUT dan DUPLIKASI.

Saya yakin kasus ini sudah tidak asing lagi bagi anda:

Semua prospek yang anda tawari bisnis MLM menolak. Saudara, teman, tetangga, relasi bisnis, semua tidak tertarik dengan tawaran anda.

Daftar nama anda sampai habis, namun tidak ada satupun yang menjawab YA ajakan anda.

Downline yang sudah anda rekrut dengan susah payah, mereka jatuh bertumbangan satu per satu. Tidak ada yang bersemangat lagi hingga seluruh jaringan anda mati.

Anda kehabisan uang untuk menjalankan bisnis MLM anda. Produk sudah habis dikonsumsi, tidak ada dana buat promosi, anda buntu sekarang.

Itulah momok besar yang menghantui setiap pelaku MLM.

Itu pulalah yang membuat para prospek menahan diri bergabung di bisnis MLM anda.

Mereka akan tetap enggan join MLM di bawah anda selama anda belum menemukan solusi bagaimana mengatasi masalah tersebut.

Apa Yang Salah?

Saya ingin anda pikirkan ini:

Apa yang ada di bayangan prospek, ketika melihat anda tiba-tiba mendekati mereka dan tanpa sungkan presentasi bisnis MLM?
  • Mereka berpikir apakah nanti juga harus begitu? Apa yang ada di bayangan prospek, ketika melihat anda follow up dia terus, membujuk agar join sampai mereka risih? 
  • Mereka berpikir apakah nanti juga harus begitu? Apa yang ada di bayangan prospek, ketika anda bertingkah seperti salesman yang agak memaksanya membeli produk? 
  • Mereka berpikir apakah nanti juga harus begitu?
Anda tahu apa artinya?

Cara anda memprospek mereka menjadi alasan pasti untuk menolak anda. Mentah-mentah!

Jika mereka melihat cara anda menjalankan bisnis yang dia sendiri dibikin eneg olehnya, apa yang ada di pikiran mereka? “Saya harus begini juga nanti? Sorry tidak tertarik!”

Tahu sebabnya kenapa? Karena cara seperti itu sudah tidak diterima lagi di masyarakat.

Cara-cara seperti itulah yang menyebabkan MLM begitu buruk di mata mereka.

Tapi sayangnya, masih banyak yang melakukan itu, walaupun menyakitkan!

Lalu Bagaimana Solusinya?

Bagaimana jika anda ubah cara bisnis MLM yang menyakitkan tersebut jadi menyenangkan?

Apa yang ada dipikiran prospek jika cara pendekatan anda membuat mereka respek?

Membuat mereka mau mendengarkan dan mengikuti anda? Bahkan mereka akan heran, cara pendekatan anda begitu praktis namun efektif menarik perhatian mereka, yang jauh berbeda dengan yang mereka duga selama ini?


Baca : Peluang Bisnis

Sabtu, 04 Januari 2020

Bagaimana Cara Memilih Bisnis MLM Yang Baik Dan Sehat



Hallo Sahabat Masclos. Kali ini saya ingin berbagi Tips Bagaimana Memilih Bisnis MLM Yang Baik Dan Sehat. Langsung aja ya..

Multi Level Marketing (MLM) merupakan sebuah model bisnis yang banyak digunakan dalam bentuk menjual barang dan jasa serta investasi untuk menggaet peserta dengan iming-iming imbal balik yang menarik. Awal mula model bisnis ini dipakai untuk memasarkan produk barang supaya lebih efisien. MLM jauh lebih menarik dibandingkan dengan bisnis tradisional, karena produk yang dipasarkan langsung sampai ke costumer tanpa melalui jaringan distribusi yang panjang. Bisnis MLM mengedepankan efisiensi jalur pemasaran yang panjang, sehingga biaya distribusi dari pabrik sampai ke costumer dapat ditekan dan dibagi dengan distributornya secara adil.

Bisnis MLM banyak menemui pro dan kontra di kalangan masyarakat, karena ada beberapa perusahaan yang berkedok MLM, yang dikenal dengan nama Money Game dan Arisan Berantai. Bisnis ini biasanya tanpa ada produk yang ditawarkan, kalaupun ada maka produknya tidak berkualitas. Selain itu yang bergabung lebih dulu selalu dapat keuntungan besar, sehingga yang bergabung belakangan mengalami kerugian. Banyaknya bisnis semacam ini di masyarakat yang membuat banyak orang menjadi korban.

Bisnis MLM mengalami perkembangan termasuk di Negara Indonesia, sehingga banyak MLM yang berdiri. Namun sayang, MLM yang berdiri sebagian besar tidak mempunyai produk yang jelas. Sehingga, MLM dianggap negatif karena sebagian besar bergerak sebagai perusahaan Money Game yang hanya mengedepankan keanggotaan, bukan menjual produk dengan metode pemasaran MLM yang akhirnya membuat bisnis MLM tercoreng di mata masyarakat dan masyarakat menjadi skeptis.

Dibutuhkan kecermatan sebelum menjadi anggota dan menginvestasikan sejumlah uang sebagai tanda keanggotaan dengan meneliti semua tentang perusahaan tersebut agar dapat memilih bisnis MLM yang baik dan sehat. Berikut ini adalah ciri-ciri bisnis MLM yang baik dan sehat:

1. Memiliki Produk atau Jasa untuk Dijual

Jika ingin bergabung dengan bisnis MLM, pastikan bahwa produk/jasa yang mereka jual merupakan produk yang kualitasnya dapat dipertanggungjawabkan dan produk tersebut juga harus sesuatu yang memang dibutuhkan banyak orang. Apabila ada orang yang menggunakan produk MLM, namun orang tersebut tidak ikut menjalankan sistem bisnisnya, hal ini menunjukkan bahwa produk tersebut adalah produk yang berkualitas dan sistem MLM yang dijalankan perusahaan tersebut juga bagus karena produknya dibeli orang lain tanpa harus menjadi member dan menjalankan bisnisnya.

Bisnis MLM yang tidak sehat atau money game yang diutamakan adalah sistem MLM nya, sedangkan produknya tidak terlalu dimanfaatkan, bahkan ada yang tidak jelas produknya. Bisnis MLM yang tidak sehat lebih mengutamakan merekrut member baru, dan tidak harus menjual produknya.

2. Upline Mau Membantu Downline untuk Berkembang

Dalam bisnis MLM yang baik dan sehat, para upline akan selalu aktif, baik dalam hal perekrutan member baru maupun dalam penjualan produk. Para upline akan memberikan bantuan, pembinaan, dan membagikan ilmu marketing kepada downline mereka. Bahkan upline akan berusaha keras untuk membantu downline mereka agar naik level sesuai usaha downline tersebut. Jika para upline MLM tidak aktif atau hanya mengandalkan downline untuk menjual produk atau mengembangkan jaringan mereka, maka ini bukan bisnis MLM yang baik. Jadi, jika ada bisnis MLM yang menyebutkan “kunci posisi Anda sekarang juga!”, ini menjadi indikasi money game, karena yang lebih dulu bergabung yang untung bukan hasil kerja keras member.

3. Memiliki Sistem yang Adil Bagi Semua Member

Bisnis MLM yang baik akan menguntungkan semua member yang bekerja keras, tidak peduli dia bergabung lebih dulu atau belakangan. Misalnya Anda bergabung lebih dulu di bisnis MLM dan tidak bekerja, tapi downline Anda bekerja keras membangun jaringan, maka yang akan sukses adalah downline Anda. Sistem seperti ini akan membuat membernya semakin banyak karena sistemnya memang sangat adil bagi semua member.

Bisnis MLM yang tidak sehat akan menerapkan sistem orang yang lebih dulu bergabung akan lebih sukses dibanding dengan orang yang bergabung belakangan. Sehingga member yang bergabung belakangan, akan sulit untuk sukses.

4. Harga Produk yang Dijual Masuk Akal

Produk yang dijual pada sebuah MLM yang sehat selain terjamin kualitasnya, harganya juga wajar dan sesuai dengan kualitas produknya. Sehingga penghasilan membernya bukan dari harga produk yang dibanderol berkali-kali lipat, tapi dari jumlah pembeli barang yang banyak karena konsumen puas mutu produknya.

Jika sebuah MLM menjual produk yang harganya jauh lebih mahal dibandingkan dengan harga pasaran, maka dapat dikatakan MLM yang dikembangkan tidak sehat karena rentan mengalami kebangkrutan. Harga produk yang berkali-kali lipat adalah cara untuk menutupi biaya sistem yang dibangun, ini bukan sesuatu yang baik untuk jangka panjang.

5. Memiliki Badan Hukum yang Jelas

Sebaiknya bergabung dengan perusahaan MLM yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), memiliki SIUPL, AP2LI dan NPWP. Karena untuk dapat menjalankan bisnis, sebuah perusahaan harus memiliki badan hukum yang jelas. Hal ini untuk mempertanggungjawabkan bisnis MLM tersebut kepada membernya dan kepada konsumen lain yang menggunakan produknya.

6. Memiliki Support Sistem yang Baik

Perusahaan MLM yang baik pasti memiliki support sistem yang baik secara offline dan online, serta mudah diakses membernya, sehingga memudahkan membernya untuk mengoptimalkan kegiatan marketingnya.

Tips Mengikuti Bisnis MLM

Apabila ingin menjadi member MLM dan menekuni bisnis ini, ada beberapa tips yang harus diperhatikan :

1. Perusahaan memiliki SIUPL dan sudah anggota AP2LI

Banyak orang yang belum mengetahui bahwa perusahaan MLM harus memiliki SIUPL, bukan SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) dan TDP (Tanda Daftar Perusahaan), serta SIUPL tersebut menempel pada produk. Apabila perusahaan MLM memiliki produk A dan B dan menjual ke-2 produk tersebut, sedangkan yang diberikan izin SIUPL hanya produk A, maka penjualan produk B ilegal.

2. Memiliki Produk

Bisnis MLM perlu memiliki produk, seperti buku, komputer, sabun, dan lain sebagainya. Bila tidak memiliki produk, maka perlu dipertanyakan lebih detail mengenai penerbitan SIUPL bagi produk yang di-MLM-kan, jika perlu tanyakan kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Jangan terburu-buru ikut menjual produk MLM. Ketika menjual produk MLM dan produk tersebut bermasalah, maka Anda akan menjadi tersangka karena ikut menawarkan produk tersebut ke costumer.

3. Berhitung Keuntungan Perusahaan

Pada umumnya produk MLM lebih mahal bila dibandingkan produk sejenis. Meskipun tidak berniat membuat sebuah produk saingan, tetapi cobalah memperhitungkan dari mana keuntungan perusahaan MLM tersebut. Apabila perusahaan ini berhenti melakukan rekrutmen member, dapatkah bertahan.

4. Hindari Bisnis MLM yang Seperti Ini

Selain beberapa tips di atas, ada beberapa hal yang harus dihindari ketika menekuni bisnis MLM:

a. Penumpukan Barang di Gudang

Jika upline memaksa membeli barang senilai ratusan ribu atau jutaan rupiah, segera hindari, karena kemungkinan besar produk tersebut tidak akan terjual dan hanya akan memenuhi gudang.

b. Klaim Cepat Menjadi Kaya Tanpa Kerja dan Lainnya

Ini adalah mindset yang keliru dalam berbisnis. Tidak ada yang instan untuk menjadi kaya. Jangan pernah pasrah terhadap keadaan dan hanya menginginkan hal yang instan tanpa mau berusaha.

Saat ini banyak isu negatif yang beredar di masyarakat tentang MLM. Namun tetap ada saja perusahaan yang memilih menggunakan MLM untuk mendistribusikan produknya, dengan alasan sebagai berikut:

c. Biaya Overhead dan Distribusi Rendah

MLM tidak perlu mengalokasikan dana yang besar dalam pemasaran untuk menarik customer. Dana pemasaran dialihkan menjadi komisi bagi distributor yang memasarkan produk ke customer. Perusahaan memberikan komisi bagi distributor berdasarkan jumlah produk yang terjual.

Distribusi produk melalui retail secara tradisional menggunakan serangkaian distribusi regional, negara, kota, dan retailer lokal untuk mendistribusikan barang-barang sehingga boros biaya.

d. Tingkat pertumbuhan Relatif Rendah

Karena MLM yang dikelola dengan baik dapat berkembang dengan tingkat pertumbuhan 20%, 50%, bahkan 100% tiap bulan, tergantung pengelolaannya.

e. Tim Sales dan Marketing Malas Membantu

Ada banyak produk yang membanjiri pasaran, sehingga dibutuhkan dana marketing yang besar untuk menarik customer. Serta banyak produk yang membutuhkan penjelasan rinci, tidak cukup hanya iklan di TV dengan durasi 30 detik.

Menjadi member bisnis MLM tentu harus bekerja. Mulai dari membangun jaringan, retail produk dan sebagainya untuk mendapatkan uang. Hal ini karena MLM berbeda dengan Money Game, di mana anggota diharuskan memberikan setoran pertama berupa uang, lalu tidak berbuat apa-apa, sehingga investor tidak tahu dan tidak mau tahu dari mana perusahaan membayar keuntungan.

Perbanyak Informasi Anda Sebelum Bergabung dengan MLM

Demikian ulasan mengenai ciri-ciri bisnis MLM yang baik dan sehat. MLM bukan Money Game, namun untuk menjadi member pelajari juga tips dalam menekuninya. Semoga setiap orang Indonesia lebih cermat dalam melakukan justifikasi pada setiap skema bisnis dan investasi agar tidak menyesal di kemudian hari. Karena itu, hati-hatilah sebelum terjun, pelajari dulu perusahaannya seperti dengan bertanya pada orang yang pernah bekerja di MLM tersebut ataupun browsing di internet.


Baca : Peluang Bisnis

Trik Mengoptimalkan Facebook Fan Page

Facebook Fanpage merupakan fasilitas yang bisa Anda maksimalkan dalam bisnis Anda di Internet. Fanpage dapat digunakan secara gratis oleh...